UEFA Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus, Sosok Pencinta Sepakbola dan Perdamaian
Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Pemimpin umat Katolik sedunia itu menghembuskan napas terakhir pada Senin pagi (21/4/2025) waktu Vatikan, dalam usia 88 tahun, setelah menjalani perawatan akibat pneumonia selama lima pekan terakhir.
Paus Fransiskus, yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio, dikenal luas bukan hanya sebagai pemuka agama, tetapi juga sebagai tokoh kemanusiaan dan pencinta olahraga, khususnya sepakbola. Kecintaannya pada sepakbola sudah tumbuh sejak muda, dan ia dikenal sebagai penggemar setia klub Argentina, San Lorenzo.
UEFA: Paus Fransiskus, Simbol Harapan di Tengah Dunia yang Bergejolak
Ucapan belasungkawa dari UEFA disampaikan langsung oleh Presiden Aleksander Čeferin, yang menyebut Paus Fransiskus sebagai mercusuar harapan bagi dunia.
"Paus Fransiskus adalah mercusuar harapan bagi seluruh umat manusia di masa perang dan kesulitan ini. Dunia kehilangan suara yang kuat, tak kenal lelah, dan senantiasa berpihak pada yang miskin, tertindas, dan rentan," kata Čeferin.
Lebih dari sekadar pemimpin spiritual, Paus Fransiskus menurut UEFA adalah figur yang menginspirasi melalui pesan damai, penerimaan, dan kesetaraan—nilai-nilai yang selaras dengan semangat olahraga.
Semangat Sepakbola dalam Diri Sang Paus
Čeferin juga menyoroti semangat Paus terhadap sepakbola sebagai bagian dari identitas kemanusiaannya.
"Saya tidak dapat melupakan antusiasmenya terhadap sepakbola—sebuah semangat yang tumbuh sejak masa mudanya. Sepakbola menjadi jembatan yang ia gunakan untuk terhubung dengan banyak orang melalui kehangatan dan nilai kemanusiaan," ujarnya.
Dunia Berkabung, Laga Ditunda
Kepergian Paus Fransiskus mengguncang dunia. Sejumlah pertandingan Serie A di Italia dilaporkan ditunda sebagai bentuk penghormatan. Ucapan duka pun mengalir dari berbagai penjuru dunia—menandai betapa besar pengaruh dan cinta yang dimiliki tokoh asal Argentina ini.