Viral Penumpang Super Air Jet Marah Karena Delay di Bandara Kualanamu, Manajemen Segera Minta Maaf
Video yang memperlihatkan penumpang Super Air Jet marah-marah di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, viral di media sosial. Aksi protes ini dipicu oleh keterlambatan penerbangan yang mereka alami, yang memaksa mereka menunggu berjam-jam di bandara. Dalam video yang tersebar luas di Instagram melalui akun @medan.headlines.news, tampak para calon penumpang yang hendak menuju Jakarta, terlihat sangat kecewa dan frustrasi.
Pesawat yang semula dijadwalkan untuk berangkat pada pukul 18.35 WIB dari Bandara Kualanamu menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, mengalami delay yang cukup lama. Salah satu penumpang yang terekam dalam video tersebut menyatakan kekesalannya karena penerbangan yang awalnya dijadwalkan pada sore hari justru harus menunggu hingga malam. "Kami pesan tiket jam 15.30, supaya tidak kemalaman, itu logikanya. Rp 2 juta (untuk tiket) bukan duit, itu duit mahal," ujar seorang wanita dalam video tersebut. Penumpang lain juga tampak marah dan memukul meja, mengekspresikan rasa kecewanya terhadap maskapai yang ia anggap tidak memberikan solusi yang memadai.
Keterlambatan yang terjadi memang cukup merugikan, khususnya bagi para penumpang yang sudah merencanakan perjalanan mereka dengan hati-hati, terutama yang harus tiba di Jakarta pada waktu tertentu. Beberapa di antara mereka bahkan khawatir akan datang terlambat ke tujuan mereka di Jakarta, mengingat penerbangan yang sudah mundur ini baru diberangkatkan pada pukul 21.45 WIB.
Sementara itu, dalam video tersebut, seorang pria juga mengungkapkan kekecewaannya. "Nanti timbul lalu perusakan, baru viral, baru solusi. Kalau belum ada yang rusak, belum ada solusi," ungkap pria tersebut. Tanggapan keras dari penumpang ini menjadi perhatian netizen dan semakin memperburuk citra maskapai dalam hal pelayanan.
Menanggapi kejadian ini, pihak manajemen Super Air Jet langsung memberikan permintaan maaf melalui keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Chief Executive Officer (CEO) mereka, Ari Azhari. Dalam pernyataannya, Ari menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada seluruh penumpang yang terkena dampak keterlambatan penerbangan ini. "Super Air Jet menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas ketidaknyamanan yang dialami para pelanggan akibat keterlambatan keberangkatan penerbangan," ujar Ari Azhari dalam keterangan tertulis pada Selasa (7/1/2025).
Ari juga menjelaskan bahwa penerbangan dengan nomor IU-943 yang seharusnya berangkat pada 5 Januari 2025 pukul 18.35 WIB, mengalami penundaan akibat dampak rotasi operasional pesawat sebelumnya. "Kami sangat memahami situasi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang kami. Untuk itu, kami berkomitmen untuk memberikan penanganan terbaik bagi seluruh pelanggan," tambah Ari.
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak Super Air Jet telah melakukan upaya untuk memberikan informasi yang jelas kepada para penumpang terkait status penerbangan mereka. Tim layanan darat (ground staff) juga berkoordinasi langsung dengan para pelanggan dan memberikan kompensasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tidak hanya itu, pihak maskapai juga segera menyediakan makanan berat (heavy meals) meskipun membutuhkan waktu tambahan untuk koordinasi dengan pihak ketiga penyedia catering.
Meskipun penerbangan yang mengalami keterlambatan ini akhirnya diberangkatkan pada malam hari dengan jadwal baru pukul 21.45 WIB, pihak Super Air Jet berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan mereka agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Sebagai langkah ke depan, Ari Azhari menegaskan bahwa pihak maskapai akan berusaha lebih keras untuk meningkatkan kualitas layanan agar pengalaman perjalanan pelanggan menjadi lebih baik. "Sekali lagi, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas pengertian serta kesabaran para pelanggan," tutupnya.
Keterlambatan penerbangan ini tentunya menjadi pelajaran penting bagi Super Air Jet dalam menjaga kualitas operasional dan komunikasi dengan pelanggan. Para penumpang pun diharapkan bisa memahami situasi yang tidak dapat diprediksi, meskipun perusahaan maskapai harus tetap memastikan kenyamanan dan kepuasan mereka dalam setiap perjalanan.