Ahmad Dhani dan Piyu Tanggapi Tudingan Agnez Mo soal Keserakahan, Sebut Hak Pencipta Lagu Tidak Diperhatikan
Musisi Ahmad Dhani dan Piyu, yang tergabung dalam Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), memberikan tanggapan keras terhadap tudingan keserakahan yang dilontarkan oleh Agnez Mo melalui Instagram Story-nya. Tudingan tersebut muncul setelah Agnez dinyatakan bersalah dalam gugatan hak cipta terkait lagu "Bilang Saja" yang diajukan oleh Ari Bias, yang mengharuskannya membayar denda Rp 1,5 miliar.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (17/2/2025) di Jakarta Selatan, Ahmad Dhani menanggapi tudingan Agnez Mo dengan mengatakan, "Nanti ditanyakan aja kepada Agnez kalau ketemu ya, dari 2014 sejak UU ini berlaku sampai tahun ini, sudah berapa miliar yang dihasilkan dari lagu-lagu kami? Nah, lalu ditanyakan kepada pencipta, pencipta dapat berapa? Nol!" Dhani menekankan bahwa para pencipta lagu, termasuk dirinya, hampir tidak pernah mendapatkan royalti yang seharusnya mereka terima.
Piyu, gitaris PADI Reborn, juga menanggapi tudingan Agnez yang menyebut keserakahan di kalangan industri musik. Piyu menganggap tudingan tersebut tidak berdasar dan menegaskan bahwa para pencipta lagu justru merasa dirugikan karena hak-hak mereka sering tidak dihargai. "Selama ini kita tidak mendapatkan porsinya, tidak mendapatkan hak yang sewajarnya, tidak memberikan manfaat ekonomi bagi para pencipta lagu. Jadi, letak keserakahannya di mana?" ujar Piyu.
Agnez Mo sendiri sebelumnya menulis di Instagram Story-nya, menyebut bahwa meskipun pendiriannya sudah tepat dan adil, masih ada orang-orang yang menyalahpahami, memelintir kata-katanya, bahkan menyerang karakternya dengan alasan keserakahan dan kepentingan pribadi. Tudingan tersebut berhubungan dengan kasus hak cipta yang sedang dihadapinya, yang membuatnya harus membayar denda besar.
Di sisi lain, Dhani juga menyebutkan bahwa dia telah menerima royalti senilai Rp 50 juta dari Ari Lasso, namun itu dianggap sebagai "gentleman agreement" dan bukan karena adanya sistem yang adil di industri musik.
Pernyataan dari Dhani dan Piyu ini semakin memperjelas ketegangan yang ada antara mereka dan Agnez Mo, serta membuka diskusi lebih luas mengenai perlunya perlindungan hak cipta yang lebih baik bagi para pencipta lagu di Indonesia. Agnez Mo sendiri mengisyaratkan akan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung untuk mencari keadilan dalam kasus tersebut.
Apakah langkah Agnez untuk mencari kebenaran akan berhasil? Atau justru kasus ini akan semakin memperburuk hubungan antar musisi di industri musik Indonesia? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
